Kementan Salurkan Bantuan Benih untuk Pemulihan Sawah Terdampak Bencana di Sumatera Utara
Kementerian Pertanian mempercepat langkah pemulihan lahan pertanian di Sumatera Utara setelah sekitar 40.000 hektare sawah terdampak bencana. Pemerintah pusat mengambil alih penuh proses perbaikan sesuai arahan Menteri Pertanian, mulai dari rekonstruksi lahan rusak, penyediaan benih dan alsintan, hingga penanaman ulang sampai sawah siap kembali diserahkan kepada pemiliknya tanpa membebani petani.
Sebagai bagian dari percepatan pemulihan, PJ Swasembada Sumut, Haris Syahbuddin DEA, bersama Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Dr. Rachmat, melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah melalui rapat daring. Pemda diminta segera melakukan pendataan dan menyusun CPCL berdasarkan tingkat kerusakan—ringan, sedang, atau berat—lengkap dengan titik koordinat yang divalidasi menggunakan open camera. Data ini akan menjadi dasar penyaluran bantuan dan penetapan langkah rehabilitasi agar bantuan tepat sasaran.
Lahan dengan kerusakan berat akan dilakukan pencetakan ulang, sementara lahan yang masih dapat dipulihkan akan menerima benih gratis dan bantuan alsintan. Pada 4 Desember 2025, Kementan menyerahkan secara simbolis bantuan benih untuk pemulihan 40.000 ha lahan padi dan 1.000 ha jagung, yang diserahkan melalui Posko Penyaluran Benih Provinsi Sumatera Utara sebagai pusat distribusi resmi.
Pemulihan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari perbaikan irigasi, rehabilitasi lahan, penyediaan benih, hingga percepatan pengolahan tanah menggunakan alsintan. Pendataan CPCL terus dipercepat sehingga kegiatan tanam dapat kembali dimulai pada minggu pertama Januari 2026.
Selain fokus pada pemulihan sawah, pemerintah juga memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak. Kementan telah menyalurkan 207 truk bantuan pangan senilai Rp34,8 miliar, termasuk 70 truk untuk Sumatera Utara, yang berisi beras, minyak goreng, air mineral, makanan siap konsumsi, dan obat-obatan.
Dengan upaya terintegrasi ini, Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya mempercepat pemulihan 40.000 hektare sawah terdampak bencana sekaligus menjaga stabilitas pangan di wilayah terdampak.